Minggu, 30 Desember 2012

Catatan Kaki


1.       Fungsi:
Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah.
2.       Pemakaian:
·         Mendukung keabsahan pernyataan.
·         Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas didalam tulisan.
3.       Penomoran:
Menggunkan angka arab (1,2 dan seterusnya) dibagian belakang yang diberi catatan kaki dan dituis dengan superscrips.
4.       Penempatan:
·         Langsung dibagian belakang yang diberi catatan kaki.
·         Meletakkan dibagian bawah halaman/bagian akhir bab.
5.       Ibid (ibidium: sama dengan diatas)
·         Dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain) meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
·         Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.
·         Jika bahan yang diambil dari nomor halaman yang berbeda, maka digunakan ibid dengan nomor halamannya.
·         Ibid tidak boleh dipergunakan bilamana diantara dua sumber terdapat sumber lain dan dalam hal ini dipakai op.cit atau loc.cit.
6.       Op.cit (opera citati: karya yang telah dikutip)
·         Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain.
·         Pemakaian op.cit harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
7.       Loc.cit (loco.citati: tempat yang telah dikutip)
·         Dipergunakan kalau menunjuk pada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi diselingi oleh sumber lain.
·         Nomor halaman tidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya.
8.       Catatan:
Kalau dari seorang penulis telah disebut 2 macam buku/lebih, maka untuk menghindarkan kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I,II,II,IV dan seterusnya) pada catatan kaki sesudah tahun penerbitan diantara 2 tanda kurung.

Kerangka Karangan


1.       Definisi:
a.       Merupakan rencana teratur tenteng pembagian dan penyusunan gagasan.
b.      Berfungsi untuk mengarahkan.
c.       Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu.
2.       Macam kerangka karangan:
a.       Kerangka topik
o Terdiri dari kata,frasa atau klausa.
o Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap.
b.      Kerangka kalimat
o Unsurnya berupa kalimat lengkap.
o Bersifat resmi.
o Memerlukan tanda akhir titik.
3.       Pola penyusunan kerangka kalimat:
a.       Pola alamiah (berdimensi ruang dan waktu).
o Urutan ruang: pola penguraian yang menggambarkan keadaan suatu ruang.
o Urutan waktu: berdasarkan urutan kejadian.
b.      Pola logis.
o Klimaks-Anti klimaks.
o Sebab-akibat.
o  Pemecahan masalah.
o Umum-khusus.

Alenia


1. Alenia/Paragraf
Satuan bentuk bahasa yang biasanyamerupakan hasil penggabungan beberapa kalimat
2. Fungsi Paragraf:
  1. Mengespresikan gagasan tertulis kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis satu dan padu.
  2. Menandai peralihan gagasan baru.
  3. Memudahkan pengorganisasian gagasan.
3. Persyaratan Paragraf:
  1. Perlu kesatuan: membicarakan satu gagasan.
  2. Perlu kepaduan: seluruh kalimat saling terkait mendukung gagasan tunggal.
4. Jenis alenia:
  • Berdasarkan posisi kalimat topiknya: 
    • Alenia deduktif: Kalimat utama terletak diawal paragraf.
    • Alenia induktif: kalimat utama terletak diakhir paragraf.
    • Alenia deduktif-induktif: kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir.
    • Alenia penuh kalimat topik: seluruh kalimat yang membangun alenia sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat tersebut menjadi kalimat topik.

  • Menurut sifat isinya:
a.       Alenia persuasif: memjelaskan sesuatu dengan mempengaruhi pembaca.
b.      Alenia argumentatif: membahas bukti-bukti/alasan yang kuat/mendukung.
c.       Alenia naratif: menuturkan peristiwa dalam bentuk cerita.
d.      Alenia deskriptif: melukiskan/menggambarkan sesuatu.
e.      Alenia ekspositoris: memaparkan sesuatu fakta/kejadian tertentu.
5. Pengembangan alenia:
·         Metode definisi
·         Metode proses
·         Metode contoh
·         Metode sebab-akibat/akibat-seba
·         Metode umum-khusus/khusus-umum
·         Metode klasifikasi
·         Metode perbandingan
6. Topik: pokok pembicaraan.
·         Ciri-ciri topik:
a.       Bersifat umum dan beum diketahui.
b.      Harus sesuatu yang nyata.
·         Syarat-syarat topik:
a.       Menarik.
b.      Diketahui.
c.       Aktual.
d.      Bermanfaat.
e.      Tidak terlalu baru tapi problematik.
f.        Terbatas.
·         Cara membatasi sebuah topik:
a.       Tetepkan topik dalam kedudukan yang bebas.
b.      Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci, bila dapat tetepkanlah.
c.       Tetapkanlah yang mana subtopik yang akan dipilih.
d.      Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dipilih.
7. Tema
·         Syarat tema yang baik:
a.       Menarik perhatian penulis.
b.      Dikenal.
c.       Bahan-bahannya dapat diperoleh.
d.      Memiliki batasan ruang lingkup.
8. Judul: penjabaran dari topik
·         Syarat-syarat judul:
a.       Asli.
b.      Relevan.
c.       Provokatif.
d.      Singkat.
e.      Harus berbentuk frasa.
f.        Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi.
g.       Tanpa tanda baca di akhir judul karangan.
h.      Menarik perhatian.
i.         Logis.